Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Bupati Mimika: Lebih dari 3.000 pelajar menikmati program MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 13:45:59【Resep Pembaca】524 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Mimika Johannes Rettob. ANTARA/Evarianus Supar.Timika (ANTARA) - Bupati Mimika, Papua Tengah

Timika (ANTARA) - Bupati Mimika, Papua Tengah Johannes Rettob menyebut hingga saat ini lebih dari 3.000 pelajar mulai dari tingkat SD hingga SMA-SMK di kota itu sudah menikmati program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Program MBG di Kota Timika saat ini dilayani oleh 14 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi )SPPG). Yang mereka layani sudah lebih dari 3.000 siswa yang tersebar di satuan pendidikan mulai dari SD sampai SMA-SMK, baik sekolah negeri maupun swasta," kata John Rettob di Timika, Sabtu.
Baca juga: Cegah kasus keracunan, BGN latih ratusan petugas jamah makanan Mimika
Ke-14 SPPG yang mengelola Program MBG di Timika tersebut langsung ditunjuk oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Semua SPPG tersebut wajib memiliki dapur sehat dengan menu makanan berkualitas sesuai standar harga yang ditetapkan BGN.
Pemkab Mimika juga diminta menyiapkan tiga lokasi, masing-masing seluas 800 meter persegi untuk pembuatan dapur sehat.
"Sertifikat lahan untuk pembuatan dapur sehat ini sudah kami kirim ke Jakarta. Nanti kami melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU dengan BGN terkait pinjam pakai lahan untuk pembuatan dapur sehat yang akan dikelola oleh yayasan yang ditunjuk oleh BGN," kata John Rettob.
Meski program MBG sudah berjalan di Kota Timika, sekolah-sekolah di wilayah pinggiran kota, apalagi di wilayah pesisir pantai maupun pegunungan, program MBG sama sekali belum berjalan
Khusus di tiga wilayah itu, Bupati Mimika berharap pola program MBG bisa diubah, yaitu anggaran diberikan kepada pihak sekolah, lalu sekolah menyiapkan kantin, sementara makanan disiapkan oleh para orang tua murid dengan memanfaatkan bahan lokal, seperti ikan, udang, sayur-mayur maupun umbi-umbian.
Dengan demikian, katanya, anggaran program MBG itu juga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat yang ada di kampung-kampung di wilayah pesisir pantai maupun pegunungan.
Baca juga: Mimika Papua Tengah: Ketersediaan telur ayam cukup untuk program MBG
Baca juga: DPRK Mimika sebut program MBG investasi masa depan anak Indonesia
"Saya sudah sampaikan beberapa kali di forum nasional bahwa kalau bisa program MBG di Papua itu langsung dikelola oleh sekolah. Hanya saja, yang menjadi pertanyaan apakah prosedur keuangan BGN membolehkan seperti itu atau ngak," ucap John Rettob.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di Timika, harga makanan per porsi untuk siswa SD di Mimika ditetapkan sebesar Rp12.000.
Dengan nilai harga seperti itu, banyak pihak menyangsikan apakah program ini benar-benar memberikan nilai tambah gizi bagi para pelajar setempat mengingat harga bahan kebutuhan pokok di Mimika cukup mahal.
Suka(488)
Artikel Terkait
- Pemkot Palu: Penerapan standar MBG solusi hindari keracunan makanan
- Pentingnya kesiapsiagaan orang tua saat kondisi darurat anak
- Bukan sekadar pesta kostum, ini sisi positif Halloween yang jarang diketahui
- Anggota DPR: MBG menurunkan stunting, tingkatkan kualitas pendidikan
- Ini dampak buruk konsumsi gluten dan dairy bagi penderita alergi
- Waspadai akrilamida, zat berbahaya pemicu kanker di makanan harian
- Perpaduan Roti dan Pengobatan Tradisional China Makin Populer di China
- Pelatihan penjamah makanan SPPG digelar serenngak di Sulteng
- Kemenperin fasilitasi 19 IKM binaan di TEI 2025, perluas akses pasar
- BBPOM Makassar gagalkan peredaran ribuan kosmetik TIE di Sidrap
Resep Populer
Rekomendasi

BRIN temukan penggunaan "test kit" kurang sesuai dalam kegiatan MBG

Pemuda berperan tingkatkan kesehatan bangsa melalui terapi sel punca

Pelatihan penjamah makanan SPPG digelar serenngak di Sulteng

Siswa Sekolah Rakyat di Tangsel dapat laptop

Pengamat sebut produk halal ekraf bisa tingkatkan pendapatan negara

Berikut 6 tanaman herbal untuk jaga daya tahan tubuh

Human Initiative distribusikan 216 tenda bagi warga Palestina

Pentingnya kesiapsiagaan orang tua saat kondisi darurat anak